Engkos Kosasih
ekosgala@gmail.com
Engkos Kosasih
SETIAP makhluk hidup pasti akan menghadapi kematian. Begitu juga dengan manusia, sebagai khalifah di muka bumi dihadapkan pada proses kematian yang tak bisa ditolak dan dihindari.
Untuk itu, mengurus orang yang meninggal dunia hukumnya fardhu kipayah, mulai dari memandikan, mengkampani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah tersebut. Tata cara pengurusan jenazah itu harus sudah dipahami oleh orang yang sudah balig, dalam upaya mnjalankan kewajibannya mengurus orang yang sudah wafat.
Berkaitan dengan kewajiban manusia hidup terhadap orang yang sudah meninggal, Pemerintah Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung turut melaksanakan pelatihan pengurusan jenazah di Kantor Kepala Desa Nagrog dan GOR Desa Nagrog, Minggu (19/5/2019). Hal itu bagian dari program pemberdayaan masyarakat desa dengan menggunakan anggaran dana desa 2019.
Kepala Desa Nagrog Gun Gun Suganda, S.Pd.I, serta Dosen Uninus Bandung Drs. K.H. Komarudin AFZ, M.M.Pd., dan tokoh masyarakat setempat Ustadz Ayi Muhidin, S.Ag., turut hadir di tengah-tengah 36 peserta pelatihan pengurusan jenazah tersebut.
Pelatihan pengurusan jenazah ini menarik perhatian kaum laki-laki maupun perempuan yang ada di lingkungan pemerintahan Desa Nagrog. Mereka juga terlihat antusias, ingin mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang mengurus orang yang meninggal.
Masing-masing warga yang ada di 18 RW Desa Nagrog, juga turut dihadirkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam pengurusan jenazah. Karena tidak setiap warga memahami tata cara pengurusan jenazah.
Para peserta yang hadir pada pelatihan pengurusan jenazah itu, lebih awal dibekali uraian materi dari kepala desa kemudian dari para narasumber yang hadir. Kemudian, para peserta langsung praktek tentang tata cara pengurusan jenazah.
Dalam pelaksanaan prakteknya dibagi dua kelompok, khususnya dalam pelatihan pengurusan jenazah laki-laki dan perempuan.
K.H. Komarudin menyebutkan, kegiatan pelatihan pengurusan jenazah ini untuk memberikan pembelajaran yang bermakna kepada puluhan warga setempat.
"Dengan harapan, disaat ada warga yang meninggal dunia, mereka langsung mempraktekkannya di wilayahnya masing-masing," ungkapnya.
Ia pun menyatakan, pelatihan pengurusan jenazah ini sangat penting, terutama bagi mereka yang belum memahaminya.
"Kenapa dilaksanakan acara ini, karena ada sebagian masyarakat yang masih belum memahami dalam melaksanakan pengurusan jenazah," ungkapnya.
Kemudian pelaksanaannya bertepatan dengan bulan suci Ramadan, karena berkaitan dengan tahapan anggaran dana desa yang bertepatan dengan bulan alquran ini. Sehingga para peserta yang melaksanakan pelatihan pengurusan jenazah bisa sambil ngabuburit, meski pelaksanaannya disiang hari.
Editor: Kiki Kurnia